JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi hingga akhir tahun 2018 berada di level 3,6%. Angka ini tak jauh berbeda dari realisasi inflasi tahun lalu sebesar 3,61%.
"Perkiraan inflasi akhir tahun ini 3,6%, sedangkan defisit transaksi berjalan akan berada di bawah 2,5%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Rabu (30/5/2018).
Dengan demikian, proyeksi tersebut masih sejalan dengan target Bank Sentral yakni 3,5±1% sepanjang 2018. "Kondisi ekonomi Indonesia cukup baik, inflasi teyap terjaga rendah di kisaran 3,5±1% pada tahun ini dan tahun depan," tambahnya.

Perry menyatakan optimistis target inflasi dapat tercapai mengingat inflasi Mei 2018 tetap rendah dan terkendali. Selain itu, inflasi selama Ramadan diperkirakan akan jauh lebih rendah dari periode yang sama sebelumnya.
"Inflasi Ramadan Insya Allah jauh lebih rendah dari data historisnya," ujarnya.
Selain itu, dia mengatakan kondisi ekonomi Indonesia secara keseluruhan cukup baik sebagaimana assessment pada RDG Bulanan tanggal 16-17 Mei 2018. Pertumbuhan ekonomi tetap baik didukung meningkatnya investasi baik bangunan maupun non bangunan. "Stabilitas sistem keuangan juga terjaga dengan penyaluran kredit yang mulai membaik" katanya.

Dia memastikan Bank Sentral bersama pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan akan semakin memperkuat koordinasi dan implementasi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keberlangsungan pembangunan.
BI pun akan mengambil langkah lanjutan untuk pelonggaran kebijakan makroprudensial dan akselerasi upaya pendalaman pasar keuangan khususnya untuk pembiayaan infrastruktur dari swasta.


0 Komentar