Search

header ads

Microsoft: AI Bisa Bantu Perusahaan Cegah Serangan Siber

Jakarta: Potensi kerugian ekonomi yang disebabkan oleh serangan siber di Indonesia bisa mencapai USD34,2 miliar atau sekitar Rp481 triliun, menurut studi yang dilakukan oleh Frost & Sullivan. 

Meskipun hanya 19 persen responden studi melihat investasi keamanan sebagia pembeda bisnis mereka, 84 persen responden sudah mulai memeprtimbangkan menggunakan kecerdasan buatan (AI) sebagai pertahanan dari berbagai serangan siber. 

Mengingat AI memakan biaya yang tidak sedikit, muncul pertanyaan siapa saja yang bisa menggunakan teknologi tersebut.

"Cloud membuat teknologi AI bisa diakses oleh semua perusahaan, baik perusahaan kecil atuapun besar," kata Tony Seno Hartono, National Technology Officer of Microsoft Indonesia. 

Pria yang akrab dengan panggilan Tony ini kemudian menjelaskan bagaimana AI bisa membantu pelaku bisnis dalam melindungi sistem mereka dari ancaman siber.

"Semua produk Microsoft, baik untuk laptop, smartphone atau cloud, memiliki sensor. Ketika pengguna mengalami masalah atau menghadapi serangan siber saat menggunakan produk itu, maka log terkait serangan tersebut akan dikirimkan ke Microsoft," katanya. 

"Log ini tidak berisi data pribadi pengguna," kata Tony menenangkan kekhawatiran terkait masalah privasi. "Data yang dikirimkan sudah dibuat anonim. Isi log tersebut hanya informasi seperti jenis serangan, waktu serangan, apa dampak serangan pada CPU, memori dan aplikasi."

Tony mengatakan, Microsoft menerima jutaan "alarm" setiap hari. Data ini kemudian dianalisa untuk mengetahui tentang serangan siber.

Setelah Microsoft menemukan cara untuk mengatasi masalah tersebut, maka mereka akan mengirimkan informasi terkait pencegahan itu pada produk-produknya yang digunakan oleh pengguna. 

"Tapi, jika serangan terlalu canggih, maka informasinya akan dikirimkan pada malware hunter," kata Tony. Dia menyebutkan, Microsoft memiliki 3.500 orang yang bertugas sebagai "malware hunter" di seluruh dunia.

"Dari situ, kita bisa tahu apakah ada kegiatan spionase siber yang sedang dilakukan, apakah sebuah serangan disponsori oleh satu negara untuk menyerang negara lain dan lain sebagainya."

Posting Komentar

0 Komentar