Search

header ads

Berkampanye, Wakapolda Maluku Dicopot

JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dinilai telah bertindak cepat dan tegas dengan mencopot Wakapolda Maluku Brigjen Pol Hasanuddin. Apalagi yang bersangkutan diduga sudah berkampanye untuk mendukung pasangan calon Irjen Pol (Purn) Murad Ismail dalam Pemilihan Gubernur Maluku 2018.

''Kapolri mencopot Wakapolda Maluku dengan Telegram Rahasia No: ST/1535/VI/Kep/2018 tanggal 20 Juni 2018,'' kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane dalam pesan singkatnya, Kamis (2/6).

Posisi yang ditinggalkan Hasanuddin kemudian diisi oleh Brigjen Pol A Wiyagus, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Korupsi Polri. Dalam TR tersebut, Kapolri melakukan mutasi terhadap tujuh perwira. ''Akan tetapi yang diduga terlibat kampanye hanya Hasanuddin. IPW menyadari, pemihakan Hasanuddin terhadap Murad Ismail tak terlepas dari perkawanan mereka yang sama sama Akpol 1985,'' ujarnya.

Namun ketika Hasanuddin membawa-bawa institusi Polri agar mendukung Murad, hal itu jelas merupakan pelanggaran terhadap UU Polri. Dengan dicopotnya Hasanuddin, kata dia, diharapkan jajaran Polri dapat menjaga sikap profesional dan independensinya dalam Pilkada 2018. ''IPW sudah membentuk tim untuk memantau netralitas polisi di Pilkada 2018. Sebab, cukup banyak laporan dari masyarakat tentang indikasi ketidaknetralan polisi menjelang Pilkada 2018,'' tandasnya.

Indikasi tersebut terutama berasal dari Sumatera Utara, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Maluku. Meskipun di Sumut tidak ada polisi yang ikut pilgub, tapi indikasi ketidaknetralan polisi terlihat oleh masyarakat. ''Saat ini IPW sedang mengumpulkan bukti-buktinya. IPW berharap, komponen masyarakat ikut mengawasi polisi,'' tegasnya.

Hal itu agar sikap profesionalisme dan netralitas Polri tetap terjaga. Selain itu, Polri benar benar bisa dipercaya masyarakat. ''IPW berharap Kapolri senantiasa bisa menjaga netralitas kepolisian selama pilkada. Sehingga jika ada polisi-bahkan Kapolda sekalipun-bersikap 'menggadaikan' institusinya untuk mendukung paslon tertentu di pilkada, Kapolri tak segan-segan untuk mencopotnya,'' tukas Neta.

Posting Komentar

0 Komentar